Siaran Pers

Teras Inovasi Jadi Panggung Promosi Hasil Litbang Hutan

22 November 2019, dibaca 1210 kali.

Nomor: SP. 461/HUMAS/PP/HMS.3/11/2019

Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat, 22 November 2019. Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK cq Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (Puslitbanghutan) telah banyak menghasilkan inovasi. Beberapa inovasi yang banyak diminati antara lain telur ulat sutera alam, gaharu budidaya, anakan Rusa Timor, Barcode Kartu Identitas Pohon, benih unggul tanaman hutan hasil teknologi KoffCo, dan obat penyakit karat puru pada tanaman sengon.

Berbagai inovasi Puslitbanghutan ini akan dipamerkan melalui Teras Inovasi. Forum ini dikemas dalam acara yang santai, menarik, dan padat substansi mengusung tema-tema keberhasilan implementasi aplikasi pemanfaatan hasil-hasil litbang dan inovasi dari Puslitbanghutan.

"Mari kita sambut Teras Inovasi sebagai forum untuk ngobrol, sharing pengalaman, dan berjalan produktif. Yang tidak kalah penting, melalui Teras Inovasi ini, merupakan upaya kita membentuk budaya inovasi, artinya menjadikan inovasi sebagai sebuah budaya, khususnya kepada generasi muda," ujar Kepala BLI Agus Justianto, saat Peluncuran Teras Inovasi, di Bogor (21/11).

Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, sebagai solusi inovatif dalam kendala dan tantangan lingkungan hidup dan kehutanan. Kedepannya juga diharapkan mendapat timbal balik dari masyarakat dan dunia usaha untuk menjadi inspirasi bagi peluang-peluang penelitian selanjutnya, yang menjadi tuntutan kebutuhan masyarakat. 

Berbagai inovasi ini perlu didukung dengan kegiatan promosi, hilirisasi, dan diseminasi melalui penyerbarluasan berbagai media komunikasi, baik secara langsung maupun digital, sebagai upaya komunikasi secara terus menerus dan konsisten.

"Saya harap, Teras Inovasi dapat menjadi panggung pembuka jalan bagi promosi hasil-hasil litbang dan inovasi," ujar Agus.

Gelaran perdana Teras Inovasi, mengusung tema persuteraan alam, yang menghadirkan narasumber dari kalangan peneliti, praktisi, hingga pelaku bisnis persuteraan alam. Para peserta yang hadir pun mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai proses hulu hingga hilir, mulai dari penyediaan indukan ulat sutera unggul (PS 01 dan BS 09), jenis tanaman murbei unggul (SULI 01) sebagai pakan ulat sutera. Produk-produk unggulan ini merupakan hasil inovasi Puslitbanghutan, yang mendukung industri persuteraan alam di Indonesia.

Dalam penerapan teknologi pengembangan telur ulat sutera dan murbei hibrida ini, BLI bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), melalui skema kemitraan kehutanan antara Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dengan sektor swasta.

Direktur Jenderal PSKL Bambang Supriyanto menyampaikan, pendekatan pendampingan teknologi dari BLI dapat meningkatkan produktivitas petani sutera alam.

"Dengan KUPS diharapkan dapat membuka peluang pekerjaan, dan meningkatkan jumlah dan kualitas produksi kokon sutera guna memenuhi kebutuhan industri persuteraan alam," tutur Bambang.

Pada kesempatan tersebut, berbagai best practices hasil-hasil litbang dan inovasi lainnya dari Puslitbanghutan juga ditampilkan melalui display Teras Inovasi.

Teras Inovasi ini juga didukung oleh mitra Asian Forestry Cooperation (AFoCo). Sebanyak kurang lebih 100 orang menghadiri acara ini, yang terdiri dari peneliti, prosefor riset, pelajar, aktivis lingkungan, media, kelompok tani, dan mitra inovasi dan persuteraan alam.

Selain ngobrol dan diskusi, para peserta juga dapat melihat langsung ulat sutera, dan praktek pintal benang sutera, berkunjung ke Teras Inovasi, photobooth, serta mendapat bibit gratis dari BPDASHL Citarum Ciliwung, sebagai bagian dari kampanye Gerakan Menanam Pohon. (*)


Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK,
Djati Witjaksono Hadi