Siaran Pers

PROGRAM KAMPUNG IKLIM ANTISIPASI BANJIR DAN LONGSOR AKIBAT ANOMALI KEMARAU BASAH TAHUN 2017

1 Desember 2016, dibaca 749 kali.

Nomor : SP. 144/HUMAS/PP/HMS.3/12/2016

Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Kamis, 1 Desember 2016. Saat ini, wilayah Indonesia semakin rentan terhadap bencana akibat perubahan iklim. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat 97,1% bencana tahun 2016 terkait cuaca atau meteorologi. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bencana hidrometeorologi di Indonesia berpotensi meningkat pada 2017. Anomali cuaca dan kemarau basah pada tahun 2017 akan menyebabkan meningkatnya banjir dan longsor.

Masyarakatlah yang akan paling merasakan dampaknya akibat bencana perubahan iklim ini. Oleh karena itu harus dilakukan upaya penguatan kelompok masyarakat harus yang bersifat top down baik dari pemerintah pusat maupun daerah serta mendorong revitalisasi aksi-aksi kearifan lokal.

Dalam kesempatan membuka Pekan Perubahan Iklim 2016 di Jakarta, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menyampaikan bahwa,