6 November 2020 , dibaca 1724 kali.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) melalui Tim Wildlife Response Unit (WRU) melakukan upaya penanganan terpadu untuk mengatasi konflik satwa liar, buaya muara dengan manusia. Pemantauan terhadap posisi buaya muara terus dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan warga. Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara mengarahkan agar dalam penanganan terpadu ini Tim WRU berkoordinasi dengan Tokoh Adat, Tokoh Agama, Lurah dan Aparat serta Tokoh Masyarakat sekitar Teluk Kupang. Selain itu, papan himbauan dipasang dan ditambah lebih banyak di pesisir Teluk Kupang serta terus melakukan pengawasan dan memasang Perangkap Apung (Floating Traps) mengingat buaya muara masih berkeliaran di sekitar lokasi.
- Masuk untuk komentar
- Daftar untuk komentar