Siaran Pers

Menteri LHK: Manggala Agni Sebagai Patriot Indonesia

19 Desember 2019 , dibaca 11447 kali.

Nomor: SP. 519/HUMAS/PP/HMS.3/12/2019

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis, 19 Desember 2019. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya dan Wakil Menteri LHK, Alue Dohong ketika bertemu perwakilan Manggala Agni pada Koordinasi Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tingkat Daerah Operasi (Daops) di Jakarta (19/12/2019), dengan semangatnya menyebut anggota Manggala Agni yang telah bertugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah Indonesia sebagai Patriot Indonesia. 

Tidak berlebihan, kata Menteri Siti mengingat jasa para Manggala Agni yang berjibaku bertaruh nyawa ketika mengendalikan karhutla.

Menteri Siti mengungkapkan, dengan karhutla ini banyak hal yang dihadapi, termasuk reputasi bangsa, harga diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Menteri Siti menyatakan bahwa para Manggala Agni sangat pantas disebut sebagai Patriot. 

"Saya mau menambahkan, bahwa para Manggala Agni adalah Patriot Indonesia", teriak Menteri Siti.

Menteri Siti kemudian mengelaborasi, "Mari kita lihat pengertian patriot, yaitu cinta kepada bangsa dan negara lebih dari kepada dirinya sendiri, rela berkorban jiwa raga, harta benda bagi negara. Kerja keras luar biasa kepada bangsa dan negara, untuk menjaga kehormatan negara dan keharuman nama bangsa."

Sebagai apresiasi, KLHK bersama-sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, berencana menjadikan profesi Manggala Agni sebagai Jabatan Fungsional di Pegawai Negeri Sipil seperti Polisi Kehutanan (Polhut) atau Pengendali Ekosistem Hutan (PEH). Saat ini terdapat 1.875 personil Manggala Agni di Seluruh Indonesia.

Menteri Siti memimpin dan memberikan arahan pada Pertemuan Koordinasi Strategi Pengendalian Karhutla Tingkat Daops tersebut. KLHK mengundang para perwakilan dari seluruh Daops Manggala Agni seluruh Indonesia.

Pada tahun 2020, Ramalan cuaca Indonesia menurut BMKG tidak akan sepanas tahun 2019. Namun Menteri Siti tetap meminta seluruh pihak untuk waspada. Hal itu dikarenakan masih ada kendala-kendala seperti pada area gambut, daerah yang terisolasi, kurangnya sumber air dan sumur bor yang belum banyak air. Pada Bulan Februari 2020, beberapa wilayah yang harus diwaspadai antara lain di wilayah pulau Sumatera bagian Utara seperti Provinsi Riau, Aceh, dan Sumatera Utara yang diperkirakan akan ada titik panas.

Berbagai pemberitaan di media sosial yang tidak obyektif juga turut menjadi perhatian Menteri Siti. Menurutnya, jika terdapat pemberitaan yang tidak objektif dan dengan data yang tidak valid, maka itu harus dilawan. Karena hal tersebut dapat mengganggu psikologi politik masyarakat.

"Kalau ada berita yang ngarang, tidak obyektif, harus dilawan, harus dilawan, harus dilawan!" tegas Menteri Siti.

Melalui pertemuan koordinasi ini, para Pimpinan Tinggi di KLHK ingin mendengarkan pengalaman personil Manggala Agni dalam pengendalian karhutla di lapangan. Pengalaman Manggala Agni menjadi pembelajaran dan strategi pengendalian karhutla tahun 2020.

Mengakhiri arahannya, Menteri Siti dengan mata berkaca-kaca mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada para Manggala Agni. 

"Saya berterima kasih atas nama seluruh jajaran KLHK dan atas nama masyarakat Indonesia. Terima kasih anda sudah bekerja baik dan tentu saja didukung dan bersama-sama dengan jajaran TNI, Polri, BNPB dan BPPT. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kita telah menyelesaikan tugas-tugas selama beberapa tahun belakangan, terutama di 2019 yang relatif berat ini," ungkap Menteri Siti.

Pimpinan Tinggi KLHK yang turut hadir pada pertemuan koordinasi ini antara lain Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Ruandha Agung Sugardiman, Direktur Jenderal PKTL Sigit Hardwinarto, Direktur Jenderal PSKL Bambang Supriyanto, Kepala Badan Litbang dan Inovasi Agus Justianto, Kepala BP2SDM Helmi Basalamah, Staf Ahli Menteri Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Laksmi Dewanthi serta Pimpinan Tinggi Pratama di KLHK.

Acara ini juga dimanfaatkan untuk memberikan penghargaan kepada Manggala Agni yang telah berjuang keras mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di lapangan sepanjang tahun 2019.

Brigade Pengendalian Karhutla, Manggala Agni KLHK saat ini tersebar di 11 Provinsi di Indonesia, dari wilayah Sumatera hingga Sulawesi yang merupakan provinsi rawan karhutla dengan jumlah sebanyak 34 Daops. Terdapat juga Manggala Agni non Daops yang juga tersebar di seluruh Indonesia. Manggala Agni bertugas melakukan pengendalian karhutla mulai dari pencegahan, pemadaman, dan penanganan paska kebakaran.(*)


Penanggung jawab berita :
Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK
Djati Witjaksono Hadi -081977933330