Kementerian Kehutanan Kembali Raih Penghargaan Bhumandala atas Pengelolaan Informasi Geospasial yang Prima

Kementerian Kehutanan Kembali Raih Penghargaan Bhumandala atas Pengelolaan Informasi Geospasial yang Prima

5 November 2024 , dibaca 124 kali.

SIARAN PERS
Nomor: SP.285/HUMAS/PPIP/HMS.3/11/2024

Kementerian Kehutanan mendapatkan Penghargaan Bhumandala Tahun 2024 untuk tiga kategori di Jakarta, Senin, (04/11/2024). Penghargaan Bhumandala diterima oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDAS RH) Dyah Murtiningsih yang mewakili Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni

Penghargaan Bhumandala oleh Badan Informasi Geospasial kepada Kementerian Kehutanan diberikan atas tiga kategori yaitu: (1) Bhumandala Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial (Kanaka/Emas), (2) Bhumandala Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik (Kanaka/Emas), melalui IGT Mangrove, (3) Penghargaan Pemanfaatan Simpul Jaringan Informasi Geospasial (terbaik).

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Informai Geospasial atas apresiasi yang telah diberikan kepada Kementerian Kehutanan, dengan 3 (tiga) kategori sekaligus," ujar Dyah, membacakan sambutan Menteri Kehutanan.

Ia melanjutkan jika penghargaan ini menjadi penyemangat bagi Kementerian Kehutanan untuk terus meningkatkan penyelenggaraan Informasi Geospasial dan memanfaatkan Informasi Geospasial secara penuh untuk mewujudkan keberlanjutan, Asta Cita dan Negara Indonesia yang maju dan kuat menuju Indonesia Emas Tahun 2045.

Data dan Informasi Geospasial Tematik (DG-IGT) bagi Kementerian Kehutanan sangat krusial/penting untuk mewujudkan pengelolan hutan yang lestari (sustainable Forest Management), mengingat ± 63% dari luas daratan Indonesia merupakan Kawasan Hutan, dan juga terdapat ± 7 juta Ha lahan di luar areal Kawasan Hutan Negara atau areal penggunaan lain (APL) yang masih berhutan.

Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Kehutanan mengembangkan suatu inovasi yakni Sistem Informasi Geospasial (SIGAP). SIGAP merupakan Inovasi sistem penyelenggaraan IGT secara bersama, terintegrasi, otomatis dan berkesinambungan untuk memberikan kemudahan dalam berbagi pakai data dan Informasi Geospasial Tematik (IGT).  

Inovasi sistem penyelenggaran IGT tersebut telah dilakukan berdasarkan 5 (lima) elemen infrastruktur Informasi Geospasial Nasional dan sejalan dengan standar internasional penyelenggaran IGT yang tercantum di dalam 9 (Sembilan) langkah strategis (Strategic Pathways) United Nations Integrated Geospasial Information Frameworks (UN-IGIF).

Saat ini, SIGAP mengelola 102 IGT bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang bersumber dari 35 Unit Produsen Data Geospasial, di mana 25 IGT di antaranya termasuk dalam Renaksi Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta. "Jumlah tersebut menjadikan Kementerian Kehutanan salah satu produsen IGT terbanyak dibandingkan dengan Kementerian/Lembaga lain," imbuh Dyah membacakan sambutan Menteri Kehutanan.

Kementerian Kehutanan akan terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatan efektivitas dan efisiensi dalam penyelengggaraan Informasi Geospasial Tematik (IGT) dan peningkatan kinerja, serta pemanfaatan simpul jaringan Informasi Geospasial Tematik Bidang Kehutanan berbasis pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial). 

Kementerian Kehutanan berkomitmen untuk selalu meningkatkan penyelenggaraan Informasi Geospasial dalam mengelola hutan dan alam untuk kemakmuran dan kesejahteraan Masyarakat Indonesia.(*)

_____
Jakarta, KLHK, 5 November 2024

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK
U. Mamat Rahmat

Website:
www.menlhk.go.id
www.ppid.menlhk.go.id

Youtube:
Kementerian LHK

Facebook:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Instagram:
kementerianlhk

Twitter:
@kementerianlhk