Siaran Pers

Hanya Berselang Empat Hari, Dua Anak Rusa Timor Lahir Secara Alami

2 Maret 2018, dibaca 1172 kali.

Nomor : SP. 110/HUMAS/PP/HMS.3/03/2018

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jum'at, 2 Maret 2018.  Setelah kelahiran ANARA, anakan Anoa di Balai Litbang LHK Manado akhir tahun lalu, kini giliran Rusa Timor (Rusa timorensis Blainville) yang bertambah populasinya di Penangkaran Kampus Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, Bogor. Sebanyak dua ekor Rusa Timor telah lahir dari dua induk berbeda, dalam selang waktu empat hari di akhir Februari kemarin.

"Satu ekor anak rusa berjenis kelamin betina, lahir hari Sabtu (24/02/2018) dan seekor lainnya yang lahir hari Rabu (28/02/2018), masih belum dapat diidentifikasi jenis kelamin maupun informasi lainnya", tutur Agus Justianto, Kepala BLI KLHK.

Meskipun belum diberi nama, Agus memastikan bahwa kedua anak rusa tersebut dalam keadaaan sehat. Adapun anak rusa yang pertama lahir telah diketahui memiliki berat badan sebesar 3,6 kg, panjang badan 40,0 cm, tinggi pundak 37 cm, dan lingkar dada 35 cm.

"Dengan kelahiran anak rusa ini, populasi rusa timor di Kampus BLI Bogor saat ini mencapai 7 individu, terdiri dari 3 jantan (2 remaja dan 1 dewasa), dan 2 individu betina dewasa, dan 2 individu anak rusa", lanjut Agus.

Anak rusa yang lahir lebih dulu (24/02/2018), merupakan generasi kedua dari induk dengan nomor tagging DMG-F-1-230610. 11 bulan sebelumnya, sang induk melahirkan anak pertama yang diberi nama SILET. Berbeda dengan Silet yang lahir pada siang hari, generasi kedua ini lahir pada malam hari, sehingga proses kelahirannya tidak diketahui.

Sementara, Kepala Pusat Litbang Hutan KLHK, Kirsfianti L. Ginoga menerangkan, tujuan penangkaran rusa ini adalah untuk pelestarian ex-situ, dan sebagai edukasi bagi masyarakat, selain sebagai obyek penelitian. "Penangkaran ini sudah sesuai dengan prosedur yang disarankan oleh Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Kami juga menyediakan advis teknis dan pembimbingan tentang penelitian penangkaran rusa,